Kamis, 27 Maret 2014

Sikap Demokratis dalam Kehidupan Kemasyarakatan

Ditulis oleh EBAH SUHAEBAH, S. Pd., M. Pd.

A.Penerapan Sikap Demokratis di Lingkungan Keluarga
    Budaya demokrasi agar tumbuh subur dalam kehidupan berwarga negara, pendidikan demokrasi   harus sejak awal dikenalkan kepada penerus bangsa. Pendidikan demokrasi dapat dimulai dari lingkungan keluarga. Musyawarah untuk mencapai mufakat demi kepentingan bersama pada dasarnya merupakan inti dari demokrasi dalam kehidupan sehari-hari. Oleh sebab itu, dalam keluarga hendaknya selalu dibiasakan menyelesaikan berbagai persoalan dan kepentingan dengan cara musyawarah. Kepala keluarga selalu berusaha menyerap aspirasi, keinginan,  

kepentingan, atau pendapat dari anggota keluarga, untuk mencapai kata mufakat demi kepentingan seluruh anggota keluarga. Permasalahan yang dapat dijadikan bahan dalam musyawarah keluarga yaitu pembagian tugas bagi setiap anggota keluarga. Sebagai kepala keluarga tentunya ayah berperan sebagai pemimpin dalam musyawarah keluarga. Adapun pemecahan masalah bisa dimulai dengan memusyawarahkan jawaban tentang kebersihan di lingkungan keluarga terhadap pertanyaan berikut :
  1.Siapa yang bertugas membersihkan rumah ?
  2.Siapa yang bertugas memelihara tanaman di halaman rumah ?
  3.Siapa yang bertugas memelihara dan memperindah rumah ?
  4.Siapa yang bertugas mencuci piring ?
  5.Siapa yang bertugas mencuci pakaian ?
  6.Siapa yang bertugas menyapu dan membersihkan lantai ?
 
  Demikian juga masalah-masalah lain dalam keluarga hendaknya diselesaikan dengan musyawarah. Hal ini hendaknya benar-benar diterapkan dalam kehidupan keluarga, karena dengan musyawarah:
  1.Seluruh anggota keluarga merasa mempunyai arti atau peranan.
  2.Seluruh anggota keluarga merasa ikut ambil bagian sekaligus ikut bertanggung jawab terhadap keputusan
     bersama.
  3.Semangat kekeluargaan dan kebersamaan dalam keluarga akan semakin kokoh.
  4.Tidak anggota keluarga yang merasa ditinggalkan atau diakui oleh keluarga.

B.Penerapan Sikap Demokratis di Lingkungan Sekolah
   Di sekolah pun hendaknya selalu mengutamakan musyawarah dalam menyelesaikan persoalan bersama.
   Persoalan-persoalan yang hendaknya dimusyawarahkan di sekolah yaitu :
   1.Menyusun Tata Tertib
      Tata tertib sekolah akan lebih baik, diterima, dan dilaksanakan warga sekolah, apabila disusun secara
       bersama-sama oleh seluruh unsur di sekolah, baik kepala sekolah, guru, karyawan maupun siswa.
       Meskipun bobot ketertibannya berbeda-beda, tetapi kalau semua dilibatkan mereka akan merasa
       dihargai dan bertanggung jawab terhadap hasil keputusan musyawarah tersebut.
   2.Menyusun Regu piket Kelas
      Demikian juga dalam menyusun regu piket kelas. Seluruh siswa, pengurus kelas, dan wali kelas perlu
      bermusyawarah untuk mencapai mufakat. Kegiatan ini harus dilakukan agar semua pihak menerima dan
      menjalankan keputusan musyawarah tersebut.
   3.Menyusun Piket per Kelas Di Lingkungan Sekolah 
      Selain piket kebersihan di kelas, siswa harus membersihkan lingkungan sekolah atau di luar kelas,
      misalnya di halaman sekolah, di mesjid, di perpustakaan, di laboratorium, memelihara tanaman di
      sekolah, di ruang media, ruang TIK, ruang kesenian, dan kantin sekolah.
   4.Memilih Ketua OSIS
      Pada umumnya, pemilihan ketua OSIS dilakukan dengan cara pemunguitan suara (voting). Agar
      pemilihan berjalan demokratis, seluruh siswa diberi kesempatan yang sama untuk mencalonkan atau 
      dicalonkan sebagai ketua OSIS. Selain itu, pelaksanaan pemilihan harus benar-benar dilaksanakan
      dengan jujur dan adil, sehingga siapapun yang terpilih menjadi ketua OSIS  akan benar-benar diterima
      dengan ikhlas dan penuh tanggung jawab.

C.Penerapan Sikap Demokratis di  Lingkungan Masyarakat
   Segala keputusan yang menyangkut kepentingan bersama harus dimusyawarahkan agar dapat diterima
   dengan baik oleh seluruh anggota masyarakat. Kepentingan bersama yang perlu dimusyawarahkan
   tersebut, antara lain sebagai berikut :
   1.Program-Program  Pengembangan Masyarakat atau Lingkungannya.
      Segala upaya untuk memperbaiki lingkungan dan upaya menuju kemajuan biasanya selalu melibatkan
      semua kalangan masyarakat. Oleh sebab itu, baik perencanaan maupun pelaksanaannya haruslah
      merupakan hasil dari musyawarah masyarakat. Terlebih lagi kalau sudah menyangkut dana yang diambil
      dari masyarakat(iuran masyarakat) untuk pembangunan, kebersihan lingkungan, kesehatan, dan
      kesejahteraan masyarakat. Semua itu harus dimusyawarahkan bersama agar tidak terjadi 
      kesalahpahaman di antara anggota masyarakat, sehingga tujuannya dapat tercapai dengan maksimal.
 2.Pemilihan RT biasanya dilakukan  dengan pemungutan suara (voting). Perlakuan yang sama dan adil
    terhadap calon-calon yang berhak serta pelaksanaan yang baik dalam proses pemilihan, akan sangat
    menentukan baik/tidaknya atau diterima/tidaknya calon terpilih oleh masyarakat.

D.Penerapan Sikap Demokratis di Lingkungan Negara
   Mengenai penerapan budaya demokrasi di lingkungan negara, telah dijabarkan dalam uraian materi
   sebelumnya. Adapun contoh budaya demokrasi di lingkungan negara dapat dilihat dalam kegiatan-kegiatan
   berikut :
  1.Rakyat terlibat dalam pemilu, baik untuk memilih wakil-wakil rakyat ataupun memilih  presiden dan 
     wakil presiden.
  2.Rakyat melalui wakil-wakilnya terlibat dalam penyusunan undang-undang.
  3.Rakyat melakukan pengawasan, baik terhadap wakil rakyat maupun pemerintah melalui media massa.  


0 komentar:

Posting Komentar